3 HARI
- Dapatkan pautan
- X
- E-mel
- Apl Lain
Innamal A'malu Binniyat
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ
Kalimat innamal a'malu binniyat artinya adalah "sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya". Kalimat ini berasal dari penggalan Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
- terbaik,dahulukan kepentingan agama dan bukan cara menekan syor.
- Jangan potong syor sesiapa dan jangan pandang hina syor sesiapa.
- Taat keputusan amir jemaah dan melaksanakan keputusan mesyuarat.
Sifat-sifat dalam mesyuarat
- Sifat ikhlas – Hadir mesyuarat kerana Allah s.w.t. Bukannya kerana amir.
- Sifat taat – Jangan niat orang lain taat atau dengar cakap kita. Niat taat keputusan mesyuarat.
- Sifat takut kepada Allah – samada cadangan di tolak atau diterima lebih lagi takut kepada Allah.
Permulaan mesyuarat
- Mesti ada amir. Tidak ada jemaah tanpa amir dan tidak ada amir tanpa jemaah.
- Amir pastikan semua orang hadir samada makum, fikirman, orang kampong dsb.
- Jangan buat mesyuarat sebelum mesyuarat (konspirasi) dan jangan buat mesyuarat selepas mesyuarat (khianat). Jemaah hendaklah bermesyuarat dengan jemaah.
Semasa mesyuarat
- Duduk dengan penuh fikir alami. Bukan sekadar fikir tentang marhala kita bahkan alami hingga hari kiamat.
- Bermula dengan takaza agama yang besar kemudian takaza agama yang kecil.
- Keputusan mesyuarat tidak bergantung kepada cadangan yang banyak tapi berdasarkan basirah.
Setelah keputusan mesyuarat
- Jangan kita syak atau ragu-ragu dengan keputusan mesyuarat sebaliknya kita kena yakin dengan bantuan Allah s.w.t. dan bertawakal dengan Allah s.w.t.
- Jangan fikir sudah bebas daripada tanggunjawab agama sebaliknya kita kena banyak fikir risau banyak takaza agama yang belum disempurnakan lagi.
- Perbezaan pendapat adalah rahmat. Perpecahan hati adalah azab. Pendapat berbeza boleh, selepas amir buat keputusan, semua bersatu pendapat bahawa keputusan amir adalah keputusan saya
Bayan hidayah
Allah Subhanahu wa ta'ala Maha Kuasa. Kekuasaan Allah tanpa batas. Sedangkan makhluk-makhluk Allah, jika diberikan kekuasaan, maka ada batasnya. Punya gelar-pangkat-jabatan, hanya di dunia saja. Juga ketika berkuasa di suatu tempat, tempat lain, bukan dibawah kekuasaannya. Jendral bisa pensiun, atasan bisa turun. Ada masanya, ada waktunya. Kekuasaan suatu kelompok, suatu negara, atau barang kali suatu bangsa, dipergilirkan. Dulu ada Romawi, ada juga Persia. Bahkan Islam juga pernah berjaya. Namun, semua itu, lagi-lagi ada masanya. Ada ajalnya.
لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌۚ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ فَلَا يَسۡتَٔۡخِرُونَ سَاعَةٗ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ ٤٩
Kepintaran-kepandaian manusia, bisa berkurang, karena waktu. Semakin lama, semakin tua, malah semakin banyak yang lupa. Bahkan, kepintaran-kepandaian manusia bisa hilang sama sekali. Sedangkan Allah, Maha Alim. Maha Mengetahui. Kekuasaan Allah, sejak dahulu, sampai kapan pun tetap berkuasa. Seandainya seluruh makhluk-makluk, enggan taat pada Allah, maka sama sekali tidak akan membuat Allah menjadi turun derajat-Nya. Allah tidak akan pensiun, tidak lupa, tidak pikun, juga tidak akan hilang kekuasaan-Nya sampai kapan pun. Walaupun seluruh manusia di dunia ini, tidak taat pada Allah. Allah tidak rugi. Justru manusia yang rugi. Karena Allah yang merajai langit-bumi, dan penguasa seluruh alam semesta beserta isinya.
لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ ٢٨٤
Kepunyaan Allah. Apa-apa yang ada dilangit, apa-apa yang ada di bumi.
Hari ini, dengan kemuliaan-keagungan Allah, juga karena kehendak Allah. Kita hadir di sini. Kita dipertemukan, dikumpulkan di majelis yang mulia ini, karena Allah pilih kita, karena Allah melihat, Allah Mengetahui ada amalan-amalan kita yang diterima oleh Allah. Sehingga dengan amal yang kita tidak sadari itu, Allah dudukkan di tempat yang sangat mulia ini, dalam rangka untuk islah diri. Tazkiyatunnafs (membersihkan jiwa). Kita sama pasang niat, hanya untuk perbaikan diri.
Setelah Nabi diangkat menjadi Rasul, pekerjaan tetap yang beliau lakukan adalah berdakwah. Perintah shalat sudah ada, namun belum di-syariatkan kepada kaum Muslimin. Kewajiban shalat, ada kira-kira tahun ke-11 dari kenabian, setelah Isra Mi'raj. Dari itu, para sahabat yang termasuk orang awwalun, seperti Ja'far bin Abu Thalib, hanya melakukan perintah wajib berdakwah, sewaktu Hijrah ke Habasyah.
Dakwah yang dilakukan sahabat pada waktu itu, adalah dakwah aqidah, sekaligus dakwah bid dakwah. Dakwah untuk menyakinkan diri, kalau Islam yang baru mereka anut, adalah pilihan yang benar. Caranya dengan mengajak keluarga, tetangga, karib-kerabat untuk memilih jalan Islam.
Ragam dakwah, kata para alim-ulama, ada banyak jenis. Misalnya; dakwah bil hal (menyumbang), dakwah bil kutub (belajar di majlis ta'lim), serta dakwah bid dakwah (dakwah mengajak orang juga berdakwah), dan banyak lagi. Sedangkan dakwah di jaman kita, lebih banyak dakwah dengan tema iman dan amal soleh.
Sehingga dakwah ini adalah jalan para Nabi- Rasul yang sangat penting. Dakwah menjadi penguat keimanan seseorang. Apalagi banyak yang baru memeluk Islam. Tentunya butuh dakwah. Hanya dengan cara berdakwah, keyakinan akan bertambah.
Rasulallah Saw, adalah Nabi terakhir. Sehingga tugas kenabian diwariskan kepada umatnya. Karena sifatnya warisan, semua orang muslim, berhak mendapatkan tugas yang mulia ini. Tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin, kalau seorang muslim, maka ada kewajiban dakwah. Walau pun tidak sejajar dengan para Nabi, umat Nabi dijadikan naib atau wakil dari kerja Nabi. Jadi kita, umat Nabi mengambil kerja Nabi, hanya semata-mata sebagai wakil, karena tidak ada Nabi lagi yang turun untuk memperbaiki syariat. Jadi, karena warisan, bagi yang tau, bagi yang mau saja. Tidak ada paksaan.
Allah perintahkan dalam al-Qur'an ;
وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ١٠٤
"Hendaklah ada diantara kamu (Ya ummata Muhammadin), yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari kemungkaran. Merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran [3] ayat 104).
Jadi orang yang beruntung, adalah orang yang mengambil kerja dakwah ini. Kalau kita berfikir tentang dakwah, terkadang yang terpikir adalah orang lain. Yang terpikir adalah obyek dakwah. Padahal, hakikat dakwah adalah untuk islah diri. Karena dengan dakwah, hanya dengan jalan dakwah, seseorang bisa menjadi lebih baik. Ada perbaikan iman dan amal. Orang yang berilmu, orang alim, jika tidak dakwah, maka ilmunya akan menggelap hati. Sedangkan orang dakwah, walau ilmunya sedikit, walau miskin-miskin, walau bodoh-bodoh, maka Allah akan menerangi hatinya.
Namun demikian meski berdakwah, mengajak manusia pada Allah, hakikat dan tujuannya semata-mata perbaikan diri. Lingkungan, orang-orang di sekitar kita, semuanya dalam genggaman dan pengawasan Allah. Jika Allah kehendaki semuanya taat, semuanya menjadi orang baik, ini mudah saja bagi Allah. Allah bisa menjadikan makhluk-makhluk punya sifat taat seperti para Malaikat. Selalu bertasih, memuji Allah. Taat dengan semua kehendak Allah. Namun, Allah memberikan kesempatan ini kepada manusia. Apakah mau ikuti perintah-perintah Allah, atau mengabaikannya.
Sebenarnya, setiap orang mengetahui perintah dan larangan Allah. Karena lemahnya iman yakin pada Allah, pasang-surutnya iman, perintah Allah terasa berat dilakukan. Shalat misalnya. Seluruh muslim, paham kewajiban shalat. Mengapa banyak tetangga, teman, kenalan yang nyata-nyata tidak mengerjakan shalat. Padahal, jika meninggakan shalat, maka namanya sudah ada di Neraka. Tertulis di sana. Karena iman yang lemah. Bahkan kadang anggota keluarga sendiri malah tidak shalat. Lebih aneh lagi, kalau kalangan berilmu, tau agama, malah ada tidak mau shalat. Sekalipun shalat, hanya dikerjakan di rumah saja. Karena memang ilmu hanya sebagai penghantar saja. Sebagai pengetahuan, untuk memahami shalat. Ada pun yang menggerakkan agar mau shalat, adalah iman. Iman yang kuat, perintah-perintah Allah seperti shalat, mudah dilakukan tanpa perlu diawasi orang lain.
Kalau kita sering mendakwahkan kebesaran Allah, keagungan Allah, maka jika terus diulang-ulang, akan masuk ke dalam hati. Karena apa yang kita ucapkan dalam dakwah, pasti telinga kita lebih dekat dengan apa yang kita ucapkan sendiri. Kalau sudah muncul sifat ini, maka diri kita akan lebih mudah menerima perintah-perintah Allah. Sifat takwa terus tumbuh. Sehingga gairah amal-ibadah akan meningkat. Perbaikan yang sebenarnya, akan terwujud.
يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ.
Bertakwalah pada Allah. Ucapkan dengan teguh kalimat la ilaha illallah (perkataan Tauhid) . Maka akan diperbaiki amal-amalmu, dan diampuni dosa-dosamu.
Dengan cara beriman kepada Allah, lalu berdakwah, akan diampuni dosa-dosa. Akan dicuci. Segala bentuk kemusyrikan, perlahan akan dikikis. Sehingga para alim-ulama katakan, taubat yang sesungguhnya adalah dengan cara berdakwah. Karena akan ada balasan berupa surga. Sedangkan orang yang berhak atas surga, adalah yang bersih-bersih saja.
***
Dalam waktu yang sebentar ini, nisab 3 hari ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Antara lain ;
Niat perbaikan aqidah,
Niat perbaikan ibadah,
Niat perbaikan mu’amalah,
Niat perbaikan mu’asyarah, dan
Niat perbaikan akhlaq.
Niat perbaikan aqidah. Perbaikan aqidah hanya dengan berdakwah. Sebab, jika diibaratkan kita sebagai penjual barang (sales-marketing), kita harus yakin, kalau barang ini berguna. Yakin, kalau barang ini juga akan laku. Jadi, harapannya, setelah ada di sini 3 hari, keyakinan kepada Allah semakin bertumbuh mantap. Aqidah kita, yakin kalau Allah Maha Pencipta-Maha Merajai- dan Maha Pemberi Rezeki. (Allah Khaliq-Allah Malik-Allah Raziq). Kita ulang-ulang kalam dakwah.
Apabila dalam program jaulah, di jalan melihat rumah megah, tidak terkesan. Baca do'a agar kemewahan rumah orang, tidak masuk dalam hati. Banyak dzikrullah, yakinkan hati, kalau kemewahan itu Allah yang berikan. Di akhirat, kita akan lebih kaya lagi, lebih mewah dari rumah sebesar apa pun di dunia ini.
Niat perbaikan ibadah. Ibadah adalah penunjang dakwah. Ibadah bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Dalam masa 3 hari ini, ibadah sunnah perlu ditingkatkan. Yang malas tahajud, jadi tambah rajin, karena dibantu dengan suasana di sini. Kemudian yang belum bergairah baca al-Qur'an, maka jadi tambah semangat. Kita perbanyak ibadah, terutama amalan sunnah.
Ketiga, perbaikan mu'amalah. Mu'amalah adalah hubungan sesama manusia, yang menyangkut ekonomi. Misalnya jual beli, bekerja, hutang-piutang, pinjam-meminjam. Intinya ada hubungan soal ekonomi. Jadi, harapannya, dengan belajar, tau hukum-hukum dan adab dalam Islam, soal ekonomi. Misalnya, setelah pulang dari 3 hari, segera berusaha melunasi hutang-piutang. Karena hutang, adalah separuh jiwa. Artinya, jika kita berhutang, maka ada rasa takut kepada pemberi hutang. Contoh lain, misalnya berdagang. Harapannya, dalam usaha jual-beli, meninggalkan cara-cara haram dalam mencari harta. Curang dalam timbangan, dan lain-lain. Harta haram, adalah pengundang bencana, pembuat do'a menjadi tidak makbul.
Lalu, berikutnya, mu'asyarah. Perbaikan ini, menyangkut perbaikan dalam pergaulan. Jadi, tinggalkan orang-orang yang berperilaku buruk dalam keseharian kita. Kecuali, ada niat yang kuat dalam hati, agar bisa menyampaikan dakwah. Mu'asyarah penting, karena lingkungan pergaulan, berpengaruh pada jiwa seseorang. Jangankan dengan manusia, bergaul dengan hewan saja, berpengaruh. Rasulallah Saw pernah contohkan, penggembala kambing jiwanya akan lebih lembut, daripada penggembala kuda atau unta. Penggembala kuda dan unta, akan tercemar dengan sifat ternaknya yang terkesan; besar, kuat, dan tangguh. Jadi menurut baginda Rasul, bergaul dengan kuda dan unta, saja dapat mewarnai kejiwaan seseorang, sehingga tampak merasa lebih gagah, lebih perkasa.
Juga, dalam mu'asyarah pada lingkungan keluarga. Sayang istri, hargai anak, wujudkan silaturahmi pada tetangga. Terutama menjenguk orang yang sedang sakit. Da'i adalah contoh. Suri tauladan. Perbaikan pada hubungan-mu'asyarah, tentu sangat penting. Jangan sampai dianggap sebagai angkuh, dan mau menang sendiri. Terutama, tinggalkan perdebatan. Karena, berdebat hanya akan membuat hidayah lari. Allah benci orang yang bertikai. Kata Syech abdul Qodir Jailani rahmatullah 'alaihi, "berdebat dengan orang jahil, hanya akan mengeraskan hati, dan memperbanyak dosa saja."
Terakhir, adalah akhlaq. Adab seseorang, lebih dihargai daripada ilmu seseorang. Ketinggian ilmu seseorang, karena punya etika yang baik dalam pergaulan. Sayang kepada yang muda, hormat kepada yang lebih tua. Bersifat rendah diri, pada ulama. Masyayikh kita berpesan, agar menghormati 4 kelompok orang; ulama (ahli ilmu agama), ahli dzikir-ibadah, ahli tasawuf (tarikat), dan hafidz al-Qur'an. Mereka-mereka ini adalah pasak atau tiang suatu kampung. Sebagus apa pun dakwah seseorang, jika melecehkan ulama atau tokoh yang dihormati, maka akan dilawan dakwah oleh para pengikutnya. Jadi penting untuk menjaga tertib dakwah dengan menghargai mereka. Duduk di majelis-majelis mereka. Sebagai perbaikan adab atau akhlak, setelah 3 hari program ini. Baginda Rasul Saw berdakwah dengan akhlaknya.
Manfaat dari program 3 hari ini akan sangat terasa di dunia. Jika dijaga, diamalkan dengan sungguh-sungguh. Lalu, apa balasannya, apa untungnya jika kita taat pada Allah, cinta rasul, menghormati sahabat, dan beramal soleh? Ampunan Allah, akan diminumkan Rasulallah Saw, dari tangan beliau sendiri saat di telaga Al-Kaustar. Didunia, akan timbul zuhud dalam mengarungi hidup. Dan wara' dalam agama. Allah akan sayang, akan bantu semua kesulitan dalam hidup kita. Aaamieeenn.
Muzakarah 6 sifat unggul para sahabat yang perlu ada dalam setiap diri umat masa kini!!!!
MUZAKARAH 6 SIFAT SAHABAT R.A
Ulama’ kita telah gariskan , Kejayaan Umat ini , dan Umat akan datang
Adalah apabila mereka mengikut jejak para sahabat R.A
Kerana mereka di cintai Rasulullah SAW
“Apabila kamu ingin meniru, maka tirulah mereka yang telah mati ( sahabat2 R.A ) - Hadis
Sahabat R.A dapat title R.A , yakni kehidupan mereka di dunia , Allah telah redha dengan kehidupan mereka di dunia.
Kita umat yang sama, macam mana nak jalani kehidupan di dunia ini
Dengan dapat redha Allah, maka kita kene ikut jejak para Sahabat R.A
“SahabatKu Umpama bintang di langit, ikutilah mereka, nescaya kamu tidak akan sesat” – hadis
Jadi , Ulama’ telah gariskan beberapa perkara supaya kita dapat mengikuti jejak langkah mereka yang mulia.
Umumnya, Sahabat R.A ada 6 sifat yang mulia, iaitu :
1. Mereka ada hakikat Yakin atas kalimah LA ILA HA ILLA ALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH
2. Mereka ada hakikat solat yang khusyuk dan khuduk
3. Mereka ada hakikat ilmu dan zikir
4. Mereka ada Ikramul muslimin
5. Mereka ada hakikat Niat Yang Ikhlas
6. Mereka ada Hakikat Dakwah dan Tabligh ( Lapang Diri, masa dan harta , Keluar di Jalan Allah )
Jadi , ke enam2 sifat inilah yang kita kene usahakan dalam diri kita. Ulama’ kata, bila mana 6 perkara ini ada dalam diri kita , maka kita mudah menuju kepada kesempurnaan agama Insya Allah.
Sekarang Kita muzakarahkan , macam mana ke enam2 perkara ini dapat hadir dalam diri kita.
1. USAHA ATAS KALIMAH LA ILA HA ILLA ALLAH, MUHAMMADUR RASULULLAH
KALIMAH LA ILA HA ILLA ALLAH :
MAKSUD :
Maksud dari pada kalimah ini , adalah “meyakini hanya sanya Allah SWT sahaja yang berkuasa,
Makhluk langsung xde kuasa”
CARA NAK DAPAT :
Jadi untuk dapat hakikat yakin pada Allah yang sempurna dalam hati, maka hari2 kene banyak cakap kebesaran Allah. Nafikan kebesaran makhluk, isbatkan kebesaran Allah dalam hati.
Jumpa manusia, cakap kebesaran Allah. Supaya kebesaran Allah akan masuk dalam hati , Insya
Allah.
KELEBIHAN:
Bilamana akhir kalam dapat ucap kalimah toyyibah ini, maka wajib syurga baginya Insya Allah.
Iman sebesar zarah, Allah Ta’ala bagi syurga 10 kali luas dunia , Insya Allah
KALIMAH MUHAMMADUR RASULULLAH
Meyakini hanya dengan cara Nabi SAW sahaja, bawa kejayaan pada kita, dunia dan akhirat.
Sunnah Nabi SAW terbahagi kepada 3 iaitu :
1. Sunnah Surah (Penampilan Nabi SAW)
2. Sunnah Sirah (perjalanan Nabi SAW)
3. Sunnah Sarirah ( fikir Nabi SAW)
Penampilan Nabi SAW, umum mengerti macam mana penampilan Nabi SAW. Jadi kita punya penampilan pun kene macam Nabi SAW. (belajar2 Insya Allah)
Perjalanan Nabi SAW, Sunnah2 Baginda SAW dari Baginda SAW bangun tidur sampai Baginda SAW tidur balik. Kita pun kene wat perkara yang sama Insya Allah
Fikir Nabi SAW, adalah fikir risau umat nya, bagaimana setiap umat nya, boleh selamat dari azab api neraka , masuk syurga Allah SWT , Insya Allah. Kita juga kene belajar2 fikir risau umat Insya Allah.
2. USAHA ATAS SOLAT YANG KHUSYUK DAN KHUDUK
MAKSUD :
Membawa ketaatan dalam solat, ke luar solat
( dalam solat kita merendahkan pandangan, di luar solat kita merendahkan pandangan.
Dalam solat kita zikir, di luar solat kita zikir, dll )
Ulama’ kata, mcm mana pembawakan kita dalam solat, mcm tu la kita di luar solat.
Dalam solat kita tawajjuh, luar solat pun kita akan tawajjuh, Insya Allah
Begitulah sebaliknya.
Solat Yang paling tinggi mutunya , dapat tarik nusrah Allah secara tunai
( Mcm mana kisah Saidina Ali K.AW tiada makanan, maka kisar gandum telah berputar mengeluarkan gandum asbab solat saidina Ali K.A.W tersebut. )
Dan Solat sekurang2nya, dapat cegah kita dari fasakh dan mungkar.
CARA NAK DAPAT:
Solat mengikut sunnah Nabi SAW, iaitu berjemaah, di tempat azan di azankan, di awal waktu.
KELEBIHAN :
Dengan jaga Solat, Allah SWT akan beri 5 ganjaran ,
1. Rezeki nya di permudahkan
2. Ditarik azab kubur
3. Mendapat buku catitan amal , dengan tangan kanan
4. Melintas titian sirat sepantas kilat
5. Masuk Syurga Tanpa Hisab
USAHA ATAS HAKIKAT ILMU DAN ZIKIR
Maksud Ilmu adalah mengetahui mana satu perintah Allah yang perlu diutamakan dalam satu2 keadaan.
Cthnya ketika bekerja, tiba2 azan berkumandang, maka satu orang yang ada kefahaman ilmu, dia akan tinggalkan kerja, dan pergi kepada sembahyang.
Inilah kefahaman ilmu yang sebenar. Hari ni banyak orang tahu agama. Tapi tak faham kehendak agama yang sebenar, hakikatnya.
Maksud ilmu juga, “Apa2 yang dapat membantu kamu mebajawab soalan kubur, itulah dikatakan ilmu.”
CARA NAK DAPAT :
Ilmu terbahagi kepada dua , ilmu fadhail dan ilmu masail
Ilmu masail , kita leh belajar dengan guru2 yang mursyid.
Ilmu masail maksud nya adalah ilmu mengenai hukum hakam sesuatu perkara
Ilmu fadail adalah ilmu tentang kelebihan sesuatu amal
Ilmu fadail boleh kita perolehi dengan duduk dalam majlis taklim
Atau mendengar bacaan kitab fadhail amal ( di dalam majlis taklim )
*Kita duduk dalam majlis taklim fadhail amal, supaya kita sentiasa ada jazbah untuk mengamalkan sesuatu amal , Insya Allah.
KELEBIHAN :
Satu orang yg berilmu lebih di takuti oleh syaitan, dari 1000 orang abid.
Tidur satu orang berilmu lebih ditakuti oleh syaitan dari seorang abid yang beribadah
Sepanjang2 malam.
USAHA ATAS IKRAM MUSLIMIN
MAKSUD :
Menunaikan hak suadara(seislam) kita , tanpa menuntut hak.
Memuliakan mereka, kerana iman yang ada dalam diri mereka.
Setiap orang islam adalah mulia di sisi Allah, kerana iman yang ada dalam diri mereka.
CARA NAK DAPAT :
1. Memuliakan Alim Ulama’
2. Menghormati Orang2 tua
3. Kasih Sayang kanak2
KELEBIHAN :
Menunaikan hak saudara seislam kita , Allah SWT akan bagi kita 73 hasanah
1 hasanah , Allah SWT akan bagi di dunia ( yang mana cukup utk keperluan kita di dunia )
72 hasanah lagi, Allah SWT akan bagi di akhirat kelak.
Satu orang yang membatalkan niat iktikaf, kerana pergi menunaikan hajat saudara dia,
Maka Allah SWT akan bagi dia 10 tahun pahala iktikaf yang di terima,
Satu malam ikitikaf, Allah SWT jauhkan dia dari api neraka sejauh 3 parit.
Satu parit, adalah sejauh jarak langit dan bumi.
USAHA ATAS NIAT YANG IKHLAS
Ikhlas bermaksud, melakukan perintah2 Allah SWT , semata2 kerana Allah SWT.
CARA NAK DAPAT :
Kita kene selalu check niat kita, sebelum-semasa-sesudah beramal
Pastikan ikhlas semata2 kerana Allah SWT.
KELEBIHAN :
Niat yang ikhlas semata2 kerana Allah SWT, Allah SWT akan lipat gandakan ganjaran amal.
Sebagaimana satu orang Sahabat R.A yang sedekahkan satu biji tamar, dan dia ikhlas kerana Allah SWT, maka Nabi SAW bgtau, dia punya pahala adalah sebesar gunung uhud.
USAHA ATAS DAKWAH DAN TABLIGH
MAKSUD :
Membetulkan salah faham kita, bahawa diri dan harta kita bukan milik kita, tetapi Allah SWT telah beli diri dan harta kita dengan syurga.
Jadi kita kene infakkan diri dan harta kita di jalan Allah SWT
CARA NAK DAPAT :
Bagi masa keluar di jalan Allah ( untuk usaha atas iman diri sendiri dan mengajak orang lain untuk usaha atas iman)
Selama 4bulan, atau 40 hari, atau 3hari.
Ulama’ kita bagitau, apa bila kita keluar jalan Allah SWT selama 4 bulan
Maka Allah SWT akan bagi roh agama.
Macam mana bayi dalam kandungan, 4 bulan je, dia dapat roh/nyawa.Satu wanita di zaman Saidina Umar r.a telah merindui suami nya yang keluar di jalan Allah
Yg sangat lama.
Maka saidina Umar r.a telah Tanya adik perempuan nya, berapa lama wanita boleh bertahan sepeninggalan suami nya ke jalan Allah, maka adik nya telah bagi isyarat jari 3 atau 4.
Maka saidina Umar r.a telah memendekkan tempoh sahabat r.a keluar di jalan Allah SWT kepada 4 bulan sahaja
Bila keluar 40 hari, maka kita akan dapat istiqamah dengan amal2 yang kita buat masa 40 hari tersebut.
Satu orang sahabat r,a yang telah berada di satu tempat ( kerana urusan keluar di jalan Allah)
Selama beberapa hari ( hampir 40 hari )
Maka Nabi SAW bgtau, kenapa tak dicukupkan 40 hari.
Satu orang sahabat r.a pernah keluar di jalan Allah SWT selama 3 hari.
KELEBIHAN :
Sepagi atau sepetang berada di jalan Allah, adalah lebih baik dari dunia dan segala isinya.
Debu2 yang melekat pada orang yang keluar di jalan Allah, maka anggota tersebut, Allah haramkan api neraka hatta asap nya sekali.
Abdul Rahman Bin auf ( 20 664 000 000)
- Dapatkan pautan
- X
- E-mel
- Apl Lain
Ulasan